Daftar isi
|
Inhoud
|
§ 1. Pengantar. | § 1. Inleiding. (3.1.621) |
§ 2. Hukum yang berlaku di Perancis sampai terbentuknya code. | § 2. Het Fransche recht tot den Code. (3.2.623) |
§ 3. Hukumasli di Negeri Belanda sampai pembentukan code. | § 3. Het oud-Nederlandsche recht tot de invoering van den Code. (3.3.629) |
§ 4. Penyusunan Burgerlijk Wetboek. | § 3.4. Het tot stand komen van het Burgerlijk Wetboek. (3.4.638) |
§ 5. Perubahan kitab undang-undang hukum perdata dan penambahan dimuat dalam undang-undang tertentu. | § 3.5. Wijziging van het Burgerlijk Wetboek en aanvulling door bijzondere wetten na 1838. (3.5.649) |
§ 6. Pembaharuan Burgerlijk Wetboek | § 3.6. Herziening van het Burgerlijk Wetboek. (3.6.657) |
§ 7. Ilmuhukumdan praktekperadilan (rechtsspraak). | § 3.7. Wetenschap en rechtspraak. (3.7.662) |
1
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (BURGERLIJK WETBOEK) |
1
HOOFDSTUK III: HET BURGERLIJK WETBOEK EN ZIJN GESCHIEDENIS |
2
Kata pendahuluan penterjemah. (Foreword of translator) |
2
Voorwoord |
3
Kata pendahuluan penerbit (Foreword of publisher) |
3
Geen tekst |
4
§ 1 Pengantar. pagina-10Studi hukum perdata berpusat pada “Burgerlijk Wetboek.” Hukum perdata itu di-kodifikasikan; dengan perkataan lain keseluruhan hukum itu tercakup dalam satu buah “Wetboek” (Kitab Undang-Undang). Tujuan setiap pe-kodifikasian ialah menghindari adanya hukum di luar Kitab Undang-Undang, Dalam sejarah ditemukan perioda-perioda tertentu, di mana kebutuhan akan adanya kesatuan-hukum dan .kepastian. hukum sangat dirasakan, misalnya dalam zaman JUSTINIAUS, begitu pula dalam abad ke-18.Sewaktu itu hukum setempat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya merupakan himbauan ke arah kesatuan hukum.Ketidak mantapan dari pihak para hakimdalam menjatuhkan keputusan mendambakan adanya kepastian dalam pelaksanaan hukum. |
4
§ 1 Inleiding. (3.1.621) pagina-219,pagina-223 De studie van het burgerlijk recht vindt haar centrum in het Burgerlijk Wetboek. Ons burgerlijk recht is gecodificeerd, d.w.z., de geheele stof is in één wetboek samengevat. Het is de opzet van iedere codificatie, dat er geen recht is buiten het wetboek. Er zijn perioden in de geschiedenis, waarin zich de behoefte aan rechtseenheid en rechtszekerheid zeer sterk doet gevoelen, zoo ten tijde van Justinianus, zoo in de 18e eeuw. De plaatselijke verscheidenheid van het recht doet om eenheid roepen, de onberekenbaarheid van ‘s rechters beslissing leidt tot de vraag naar zekerheid. Liever een gebrekkig recht dan de verlammende onzekerheid. |
5
Formula-formula, yang di dalamnya tercakup berbagai norma hukum, sudah bertahun-tahun diterapkan. Juga semua itu sudah dikembangkan dalam literatur dan jurisprudensi. Oleh karena itu semua formula-formula, yang penjabarannya dimuat dalam pasal-pasal, sudah tak terpisahkan dari perikehidupan hukum orang. Dengan demikian akan sulit diadakan perubahan-perubahan, sebab ini akan membawa pasal-pasal itu mendapatkan nomor baru. Bisa dibayangkan ditimbulkannya kegaduhan bila misalnya diadakan perubahan mengenai pasal-pasal 1302, 1401, 2014 B. W.1Dipandang dari pagina-11segi ini saja, jelas B. W. itu meraih posisi yang sangat kuat. Maka berdasarkan tinjauan ini, maka pentinglah untuk mengetahui sejarah B.W. itu. |
5
De formules, waarin het wetboek de rechtsregels samenvatte, zijn door het jarenlang gebruik, ook door de bewerking, die zij in rechtspraak en litteratuur ondergingen, van zulke beteekenis geworden, dat zij moeilijk meer kunnen worden vervangen — dit te minder naarmate zij van meer algemeene strekking zijn. Zij zijn zoo zeer samengeweven met het rechtsleven zelf, dat niet alleen wijziging, maar zelfs een andere benaming, dat is dus nummering, uiterst bezwaarlijk zou zijn. Men stelle zich de bezwaren voor als de regels neergelegd in artikels als 1302, 1401, 2014 B. W. werden vernummerd! Door ditpagina-220,pagina-224 alles heeft het Wetboek een bijzonder sterke positie verworven. Het is daarom van belang, dat wij zijn geschiedenis kennen. |
6
§ 2 Hukum yang berlaku di Perancis sampai terbentuknya code. Di Perancis sebelum Repolusi nampak ada pemisahan antara hukum yang berlaku di daerah Selatan dan hukum yang berlaku di daerah Utara. Di daerah Selatan, yang dinamakan “pays de droit écrit”, berlaku Hukum Romawi sebagai hukum tertulis. Namun Hukum Romawi ini bukanlah yang berlaku di zaman JUSTINIANUS,melainkan yang diterapkan dalam abad ke 5 di bagian Barat dari Imperium Romawi. Di daerah Utara,yang dinamakan “pays dedroit coutumier” berlaku hukum tak tertulis berdasarkan kebiasaan rakyat yang merupakan penduduk asli; hukum itu beraneka-ragam bentuknya tergantung dari tempat di mana hukum itu ditaati. |
6
§ 2 Het Fransche recht tot den Code. (3.2.623) Voor het Fransche recht van vòòr de revolutie is de scheiding tusschen het pays de droit écrit en het pays de droit coutumier kenmerkend. In het eerste, het Zuiden — de grens lag iets beneden de Loire1 — gold het Romeinsche recht, maar niet het Romeinsche recht van Justinianus, doch het Romeinsche recht, zooals het in het Westelijk deel van het Romeinsche Rijk in de vijfde eeuw in gebruik was; in het tweede, het Noorden, recht van inheemschen oorsprong, plaatselijk sterk verschillend en verbrokkeld.2 |
7
Oleh karena itu dalam hukum Perancis yang begitu beraneka ragamnya terdapat kesatuan juga. Ada faktor lain yang menunjang upaya terciptanya kesatuan hukum sebagai berikut: Hukum Romawi ternyata dapat diterapkan, karena pendidikan para hakim pada berbagai. Universitas dan hukum Romawi serta hukum gerejalah merupakan mata-pelajaran, Hukum Gereja yang diterapkan, terutama dalam bidang hukum pernikahan, Ordonansi Raja untuk mengatur soal-soal tertentu. Dari para sarjana hukum yang kemudian karyanya mempengaru hi Code di sini disebut tiga orang yang paling ternama, yaitu Domoulin(1500 - 1566), Domat(l625 - 1696), Pothier(1695 – 1772). Mengenai ordonansi, dapat disebut di sini ialah yang merupakan karya kanselir D’Aguesseaudan mengatur hibah, testamen dan substitusi (1731 – 1747). |
7
Hierdoor kreeg het Fransche recht ondanks de verbrokkeling zekere eenheid. Andere factoren, welke die eenheid bevorderden, waren: het Romeinsche recht en zijn wetenschappelijke beoefening, die dank zij de scholing van de rechters aan de Universiteiten, waar alleenpagina-221,pagina-225 Romeinsch en Canoniek recht werd onderwezen, meer en meer de rechtstoepassing beheerschten, het Canonieke recht met name voor het huwelijksrecht van belang en de Koninklijke Ordonnanties, waardoor bepaalde onderwerpen werden geregeld. Van de juristen, wier arbeid van invloed op den Code en daardoor ook op ons Burgerlijk Wetboek was, noemen we slechts de drie grootsten: Dumoulin (1500—1566), Domat (1625—1696), Pothier (1695—1772); van de ordonnanties die, welke het werk waren van den kanselier d’Aguesseau op de schenkingen, de testamenten, de substituties (1731—1747). |
8
Meskipun adanya faktor-faktor tersebut di atas, yang semuanya menunjang ke arah kodifikasi, ke-anekaragaman dalam hukum tetap berlangsung. Lagi pula, setelah meletusnya Repolusi Perancis, dalam hukum masih terdapat banyakhal yang bertentangan dengan asas-asas Revolusi. Memang terlihat hasrat yang besar untuk mewujudkan kodifikasi, dengan perkataan lain untuk menyusun kitab undang-undang yang akan membawa kesatuan dalam hukum dan setidak-tidaknya diinginkan diciptakannya hukum baru meskipun masih bersifat terbatas. Penyusunan hukum baru demikian memang dicapai, yaitu dengan dibuatnya berbagai undang-undang oleh badan-badan perwakilan (Assemblée législative dan Conventie). Akan tetapi keinginan untuk segera memiliki suatu Kitab Undang-Undang masih tidak tercapai. |
8
Ondanks deze factoren, die naar eenheid drongen, bleef de verbrokkeling. Bovendien was er in het recht allerlei, dat met de beginselen van de Fransche revolutie in strijd was. Er was een sterke drang naar codificatie, er moest een wetboek komen, dat eenheid bracht en, althans gedeeltelijk, nieuw recht. Door verscheidene wetten van Assemblée législative en Conventie was dit laatste bereikt, doch de behoefte aan één wetboek kon moeilijk dadelijk worden vervuld. |
9
Demikianlah situasinya sampai Napoleon diangkat sebagai Consul. Dalam undang-undang yang rnengatur pengangkatan Consul, juga dijanjikan pembuatan kitab undang~ undang. Napoleon tanggal 12 Agustus 1800 membentuk sebuah panitia, terdiri atus empat orang sarjana hukum, yaitu Portalis, Tronchet, Bigot de Preameneu dan Malleville. Panitia diberikan tugas untuk dalam waktu yang sesingkat mungkin memajukan rencana. Dari ke-empat anggota panitia, yang terpenting adalah Portalis dan Tronchet. Portalis berpandangan luas dan mempunyai pemikiran yang dalam. Ia sama sekali tidak mengharapkan bahwa dengan jalan membuat kodifikasi semua persoalan hukum terselesaikan, Tronchet, seorang bekas adpokat, menguasai sepenuhnya permasalahan hukum. |
9
Zoo was de toestand toen Napoleon eerste Consul werd en de zaak ter hand nam. In de wet van 18 Brumaire An VII, waarbij het Consulaat werd ingevoerd, werd een algemeen wetboek beloofd — gelijk ook reeds de Staatsregeling van 1791 gedaan had — en reeds den 24 Thermidor VIII (12 Augustus 1800) benoemde Napoleon een commissie van vier rechtsgeleerden, die ten spoedigste een ontwerp moesten indienen. Het waren Portalis, Tronchet, Bigot depagina-222,pagina-226 Préameneu en Malleville. De belangrijksten dezer waren de beide eersten: Portalis, man van breeden kijk en diep inzicht. We hadden in het eerste hoofdstuk eenige malen gelegenheid er op te wijzen, dat hij geenszins bevangen was door den waan van haast iederen codificator, dat met zijn wetboek het laatste woord voor de geheele stof is gezegd, en Tronchet, oud-advocaat, volkomen meester van de stof. |
10
Sampai sejauh mana Napoleon turut mempengaruhi isi rencana itu, sulit untuk dipastikan. Yang jelas, ialah bahwa berkat dorongannya semua usaha persiapan ke arah pembentukan kitab undang-undang bisa terus dilaksanakan. Dalam bulan Maret 1803 sebagian dari 36 buah undang-undang diterima dan diberlakukan. (Untuk jelasnya Code itu dibentuk dengan 36 buah undang-undang). Pada tanggal 21 Maret 1804 semua undang-undang itu dihimpun dalam sebuah kitab undang- undang dengan nama “Code Civil des francais.” |
10
In hoeverre Napoleon zelf op het ontwerp invloed heeft gehad, is moeilijk na te gaan; stellig had hij het op zijn verheffing tot wet. Hij zette die met speed door. Reeds in Maart 1803 werden de eerste der 36 wetten, waaruit de Code bestaat, aangenomen en in werking gesteld. 30 Ventôse An II (21 Maart 1804) werden zij tot een wetboek onder den naam Code Civil des français vereenigd. |
11
Sulitlah untuk dengan tepat mernberikan penilaian terhadap bobot yang begitu tinggi dari Code itu. Mengenai gaya bahasannya, dapat dikemukakan bahwa itu dalam sejarah hukum tidak ditemukan tandingannya. Gaya bahasa Code terletak di tengah-tengah antara yang memuat pemaparan panjang lebar di satu pihak dengan yang terlampau singkat di pihak lain. Pemaparan yang panjang lebar, sebagaimana terdapat dalam perundang-undangan baru berakibatkan kasuistik yang tidak ada ujung-pangkalnya sedangkan yang terlampau singkat . tidak bisa memberikan arah kepada hakim. Mengenai isi yang dimuat dalam code, dapat diterangkan, apa yang tercantum di dalamnya, itu merupakan cermin dari pendapat dan paham pada zamannya, dan sekaligus memberikan kesempatan untuk terus dikembangkan. Dalam pada itu setelah kekalahan Napoleon, negara-negara di Eropa meraih kemerdekaannya kem- bali. Di negara-negara itu ternyata kitab undang-undang Perancis tetap dipertahankan, baik dalam bentuk yang asli, maupun yang berupa copy yang tidak banyak berbeda dari aslinya.’ Demikian besarnya pengaruh Code itu dan juga Negeri Belanda mengikuti jejak negara Eropa lainnya. Pengaruh itulah yang patut dianggap sebagai alasan untuk memberikan sanjungan dan pujian terhadap Code. |
11
De waarde van den Code kan moeilijk hoog genoeg worden aangeslagen. Wat den stijl betreft, is het Wetboek in de rechtsgeschiedenis zeker niet overtroffen. De Code schiep een wetsstijl, die wij in Nederland nog steeds niet hebben. Tusschen te groote uitvoerigheid, die tot een wanhopig makende casuïstiek leidt, waaraan zoovele onzer nieuwe wetten lijden, en te groote beknoptheid, die den rechter te weinig richting geeft, weet het wetboek steeds het goede midden te bewaren. Wat zijn inhoud betreft, voldeed het aan de behoeften van zijn tijd, was het van de opvattingen van toen een getrouwe spiegel, liet het tegelijk plaats voor verdere ontwikkeling. De grootste lof, die er aan te beurt is gevallen,ligt wel in het feit, dat haast overal, waar men zich na den val van Napoleon van de Fransche overheersching bevrijdde, het Fransche Wetboek bleef, hetzij in zijn eigen vorm, hetzij in een min of meer getrouwe copie. Zoo machtig was de greep, die het in het rechtsleven had gedaan. Ook ons Wetboek is er een navolging van. pagina-223,pagina-227 |
12
§ 3 Hukumasli di Negeri Belanda sampai pembentukan code.
|
12
§ 3 Het oud-Nederlandsche recht tot de invoering van den Code. (3.3.629) De verbrokkeling van het rechtsleven ten onzent was zeker niet minder dan in Frankrijk. Ook hier hadden gewesten, steden, streken somtijds, ieder eigen recht, terwijl de tendenzen naar eenheid door het ontbreken van een centraal gezag zooveel zwakker waren. Ook de Staten der Provinciën bemoeiden zich slechts bij uitzondering met het privaat recht. |
13
Merekaitu antara lain: seorang sarjana hukum dalam abad ke- 17 bernama SimonGroenewegen, Arnold Vinnius(l588-1657), Simon van Leeuwen (1627-‘1682), UlricusHuber(1636-1694), JohannesVoet(l649-1714),CornelisvanBijnkershoek(1673-1743). |
13
Teekenend is, dat een 17-eeuwsch jurist als Simon Groenewegen een boek deed verschijnen, waaraan hij den titel gaf: “De legibus abrogatis et inusitatis in Hollandia”; de hier bedoelde “leges” zijn Pandecten en Codex plaatsen. Van denzelfden geest was het werk der juristen doordrongen. Wij noemen ook van hen slechts de meest beteekenende: Arnold Vinnius (1588—1657)4, Simon van Leeuwen (1627—1682)5Ulricus Huber (1636—-1694)6, Johannes Voet (1647—1714)7, Cornelis van Bijnkershoek (1673— 1743).8 De drie eersten waren hoogleeraren, Huber werd later raadsheer in het Friesche Hof, Bijnkershoek was President van den Hoogen Raad; zijn door Meijers, de Blécourt en Bodenstein uitgegeven Observationes tumultuariae, aanteekeningen omtrent de in de raadkamer behandelde zaken en genomen beslissingen, zijn voor de kennis van het 18de eeuwpagina-228sche recht onmisbaar. De invloed van al dezen reikte tot over onze landspalen, waarschijnlijk was hij overwegendpagina-224 ook in onze rechtspraak, met zekerheid kan dit echter bij het ontbreken van gemotiveerde beslissingen niet worden vastgesteld. |
14
Tidak hanyailmu yang mempelajari hukum Romawi saja yang mempunyai pengaruh besar, tapi mengenai ilmu yang mempelajari hukum bersumber pada rakyat (hukum asli) juga demikianlah halnya.Ilmu yang tersebut terakhir iniberpusat dalam sebuah buku, yang ditulisolehseseorang yanggenius. Orang ini, yangsebetulnya perhatiannya terletak di bidang lain, menulis buku dalampenjara. Yang dimaksudkan adalah Hugo de Grootyang mengarang buku “Inleiding tot pagina-16Hollandsche Rechtsgeleerdheid” (Pengantar Ilmu Hukum Belanda) dan diterbitkan tahun 1631. Juga de Grootmenganggap hukum Romawi sebagai hukum umum, dan dalam penulisannya tentang hukum yang sedang berlaku pada waktu itu, ia memberikan tenpat kepadanya yang terlampau menonjol; meskipun demikian, ia dalam bukunya itu masih menyimpan bagian yang luas dari hukum asli di negerinya bagigenerasi yang mendatang. Generasi di kemudian hari tidak saja akan mengenali formulasi hukum, sebagaimana disusun oleh de Groot, tapi pula akanmengetahui bagaimana caranyamenerapkan dan mempertahankannya menurut de Grootitu. Sungguh menarik perhatian, bahwa masih dalam abad ke-I7 dan ke-l8 senantiasa dibuat catatan (“aantekeningan”) dan observasi untuk mendapat kejelasan (“observatie tot ophelderingen”) mengenai buku tersebut oleh para sarjana yang berbobot, seperti Schorer.Lebih lagi menarik perhatian, bahwa 180 tahun sejak penerbitan buku tadi seorang guru besar vanderKeessel, yang sebagai ilmuwan disegani, menulisbuku pelajaran bagi mahasiswanya, berjudul “Theses selecta ad supplendam Hugonis Grotii Introductionem” (tahun 1800). |
14
Doch niet alleen de wetenschap van het Romeinsche recht, ook die van het inheemsche was voor de rechtsvinding van groot gezag. Die wetenschap concentreert zich in één boek van een geniaal man, wiens eigenlijke belangstelling in andere richting lag, en dat hij schreef in gevangenschap uit paedagogische overwegingen. Ik bedoel de Inleiding tot de Hollandsche Rechisgeleerdheid9 van Hugo de Groot (1583—1645). Ook de Groot beschouwde het Romeinsche recht als het geldende recht voor zijn tijd en volk, ook hij ruimde het wellicht een te groote plaats in in zijn beschrijving van het “hedendaagsche” recht; niettemin bewaarde hij een groot stuk oud-Nederlandsch recht voor het nageslacht, dat het niet alleen kende in de formuleering die hij er van gaf—zooals wij het grootendeels nog doen — maar het ook in den door hem er aan gegeven vorm toepaste en handhaafde. Hoe van een formuleering van zooveel gezag het recht zelf den invloed ondergaat, hebben wij boven op blz. 125 uiteengezet. Teekenend is wel, dat in de 17e en 18e eeuw voortdurend “aanteekeningen” en “observaties tot ophelderinge” op de Inleiding verschijnen, waaronder van mannen van beteekenis als Schorer, meer nog, dat bijna 180 jaar na de uitgave van het boek aan het eind van de gelding van het oud-Hollandsch recht een gevierd hoogleeraar als Van der pagina-172Kessel heel zijn onderwijs en leer samenvat in Theses selectae ad supplendam Hugonis Grotii Introductionem (1800).10 |
15
Kemudian berkat pengaruh spirit alam-fikiran dari gerakan “Verlichting” (bahasa Jerman: Aufklarung), timbul juga di negeri Belanda keinginan untuk mewujudkan kodifikasi. Perlu diterungkan di sini bahwa ketika Repolusi Perancis mencetus, di negeri Belanda didirikanlah ‘”Bataafsche Republiek” yang menggantikan “De Zeven Provincieën”. Dalam “Staatsre- geling”, yaitu konstitusi Republik baru itu ditentukan, bahwa akan dibuat kitab undang-undang dalam bidang hukum perdata dan bidang hukum lainnya seperti hukum pidana dan hukum acara. Dimaksudkan kitab undang-undang itu akan berlaku di seluruh wilayah Republik. Semua.kitab undang-undang ditentukan akan mulai berlaku dua tahunsetelah “Staatsregeling” tahun 1798 mulai diberlakukan. Sebagai persiapan ke arah kodifikasi, maka dibentuklah sebuah komisi yang terdiri atas 12 orang sarjana hukum, dengan pembagian tugas 7 orang pagina-17akan menangani bidang hukum perdata dan 5 orang lagi hukum pidana. Ternyata tugas yang diberikan itu terlampau berat. Ketika Pemerintah pada tanggal 20 April 1803 mendesak panitia untuk bagaimanapun merampungkan kitab undang- undang hukum pidana, makaoleh panitia itu diputuskan untuk selanjutnya mengerahkan semua tenaganya bagi penyelesaian kitab undang-undang ini. Pada tanggal 3 October 1804 oleh panitia itu dimajukan tigabuah rencana, yaitu: a. Pengantur untuk bidanghukum secara umum, terdiri atas sebelas bab;b. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, terdiri empat buku;c.Kitab Undang-Undang mengenai pembuktian, terdiri atas enam bab. |
15
Onder den invloed van den geest van de verlichting wilde men ook bij ons een codificatie. In de wetgeving vond deze wensch voor het eerste uiting in art. 28 van de Staatsregeling van 1798: “Er zal een Wetboek gemaakt worden, zoowel van Burgerlijke als van lijfstraffelijke wetten, tegelijk met de wijze van Regtsvordering, op gronden door de Staatsregeling verzekerd en algemeen voor de gansche Republiek. Deszelfs invoering zal zijn uiterlijk binnen twee jaren na de invoering der Staatsregeling”. Op 28 September 1798 pagina-229werd ter voorbereiding daarvan een commissie benoemd van 12 rechtsgeleerden, waarvan 7 zich met het burgerlijk en 5 met het lijfstraffelijk recht zouden bezig houden. De taak was echter te zwaar. Toen het gouvernement de commissie op 20 April 1803 aanpagina-225maande voor alles het crimineel wetboek te doen uitkomen, besloot zij daarop haar krachten te concentreeren. Op 3 October 1804 werden drie ontwerpen ingediend: a. Inleiding voor het regt in het algemeen in elf hoofdstukken, b. Lijfstraffelijk Wetboek in vier boeken, c. Wetboek omtrent het bewijs in zes hoofdstukken.11 |
16
Rencana mengenai “Pengantur” dan mengenai “pembuktian” tidak sempas dijakan undang-undang Ketika “Nationaal Gerechtshof” (Pengadilan tertinggi) sedang mempelajari kedua rencana itu, maka terjadi perubahan dalam ketata-negaraan di negeri ini. “Bataafsche Republiek” berubah menjadi “Koninkrijk .Holland” (Kerajaan Holland) dalam tahun 1806, sedang yang menjadi raja adlah Lodewijk Napoleon. Kini orientasi segala sesuatu berarah ke Perancis. Juga bukanlahdari sebuah kitab undang-undang barudiharapkan timbulnya perbaikan, melainkan dari Code Civil Perancis. Dalam pada itu nama Code Civil des francais, ketika Napoleon Bonaparte menaik takhta Kaisar, diganti dengan Code Napoleon. |
16
Noch de inleiding, noch het ontwerp omtrent het bewijs werden wet. Het Nationaal Gerechtshof was nog bezig de ontwerpen te onderzoeken, toen een nieuwe orde van zaken ontstond door het Koningschap van Lodewijk Napoleon in 1806. De blik werd nu ook op ons terrein meer en meer naar Frankrijk gericht; niet van een nieuw wetboek, maar van den Franschen Code civil verwachtte men heil. |
17
Sesuai dengan judulnya, kitab undang-undang merupakan saduran (“bewerking”)dari Code Napoleon.Ini berarti bahwa dalam kitab undang-undang yang baru dibuat itu sistematika dari Code tetap dipertahankan, dengan di sana-sini diadakan perubahan. Misalnya Titel (Bagian) VIII dan IX dari Bukupertama Code ternyata dalam kitab undang-undang gagasan Lodewijk diganti dengansebuah Titelsaja. Titel IX dari kitab undang-undangyang terakhir khusus mengatur ajaran mengenai “emancipatie”, hal mana dalam Code Perancis digabungkan pada titel mengenai kedewasaan (“meerderjarigheid”) dan “perwalian” (“voogdij”). Kalau, lebih lanjut diteliti isinya “Code Napoleon ingericht voor het Koninkrijk Holland”, akan dapat dibaca hal-hal sebagai berikut. Dalam Buku ke II dimuat berbagai titel yang mengatur “bezitrecht” danmengenai “tiendrecht”, “opstal” dan “cijns of tijnsrecht”. Selanjutnya dalam buku ke III hibah (“schenking”)di antara yang masih hidup dipisahkan dari “testament” dandimasukkan ke dalam perikatan yang bersumberpada perjanjian; selanjutnya ternyata bahwa pengaturan mengenai “huwelijksche voorwaarden” mendapat tempatdi Buku ke-I. Dalam titel mengenai sewamenyewa (“huur”) dimuat juga “erfpacht’“ dan “beklemming”. |
17
Zooals de titel al aangeeft is het Wetboek een bewerking van het Fransche. Titel VIII en IX van het eerste boek van den Code zijn vervangen door een titel over de betrekking tusschen ouders en kinderen, titel IX is afzonderlijk gewijd aan de leer der emancipatie, die in den Code bij den titel over meerderjarigheid en voogdij was gevoegd. In het tweede boek zijn titels opgenomen over bezitrecht en over tiendrecht, opstal en cijns- of tijnsrecht. In het derde boek is de schenking onder de levenden afgescheiden van de uiterstepagina-230 willen en opgenomen onder de verbintenissen uit overeenkomst voortspruitende, terwijl de leer der huwepagina-174lijksche voorwaarden naar het eerste boek is overgebracht. In den titel van huur is ook erfpacht en beklemming opgenomen. pagina-226 |
18
Bagi penafsiran perundang-undanganyang berlaku sekarang, kitab undang-undang gagasanLodewijk masih ada gunanya, mengingat di dalamnya dapat ditemukan hal-hal sebagaiberikut.Pertama ternyata bahwa sejumlah peraturan ataupun ketentuan dalam perundang-undangan yang berlaku sekarangmencontoh secara langsung dari kitab undang-undang tersebut, misalnya “gemeenschap van winsten verlies”.Keduanya bisa ada gunanya, jika dicoba untuk dapat memastikan bagaimana kitab undang-undang berasal dari Perancis difahami orang ketika baru diberlakukandi negeriBelanda; dalam hubungan.ini perlu dikemukakan bahwa kitab undang-undang ini memperlihatkan terjemahan lain daripada“BurgerlijkWetboek” yang sekarang masih berlaku. Akhirnya,dari beberapa tempat dalam kitab undang-undang Lodewijk tadi dapat diketahui, bahwa pagina-19hukum Belanda asli dapat dipertahankan terhadap hukumPerancis yang mencoba masuk ke negeri ini. |
18
Voor de interpretatie van onze wet kan het Wetboek Napoleon voor Holland in verscheidene opzichten van belang zijn. Vooreerst zijn enkele regelingen of bepalingen er direct aan ontleend (b.v. bij de gemeenschap van winst en verlies). In de tweede plaats kan het van dienst zijn, als wij pogen vast te stellen, hoe het Fransche Wetboek bij zijn invoering ten onzent werd begrepen; het geeft soms daarvan een andere vertaling dan ons Burgerlijk Wetboek. Eindelijk kan op sommige plaatsen worden aangewezen, hoe oud-Nederlandsche rechtsgedachten zich tegenover het indringende Fransche recht handhaafden. |
19
Bertepatan dengan pengesahan (“arrestering”) kitab undang-undang itu, maka dikeluarkanlah sebuah. keputusan Raja Lodewijk (Koninklijk Besluit), di mana ditentukan pembatalan a. hukum Romawi b. semua undang-undang dan ordonansi yang bersangkutan dengan hukum perdata yang dahulu di negeri ini berlaku dengan memakai namaapa punjuga, terkecuali bila peraturan demikiandalam kitab undang-undang inidinyatakan secara jelasdiperkenankan masih bolehberlaku. Dalam pasal4 keputusanRaja itu (tertanggal 24 Pebruari 1809) ditentukan, bahwakebiasaan dalam hukumperdagangan dan hukum laut sementara masih dipertahankan berlaku.Dalam pada itu sudah lebih dahulu dibentuk sebuahpanitia dengan diberikan tugas untukmenyusun Kitab Undang-Undang, Hukum Dagang (“Wetboek van Koophandel”).Rencana yang dibuat oleh panitia itu disampaikan kepada Raja pada tanggal 9 Juli 1809. Sebagai akibat dari penggabungan wilayah negeriBelanda dalam tahun 1811, ke dalam Imperium Perancis, rencana itu tidak sampai dijadikan undang-undang. Kemudian ketika dilakukan persiapan untuk membentuk “Wetboek van Koophandel” yang sampai sekarang masih berlaku apa yang dimuat dalam rencana tadi ada kalanya dituruti. |
19
Tegelijk met de arresteering van het Wetboek werd een Kon. Besluit afgekondigd13, waarbij zijn afgeschaft: a. het Romeinsche recht, b. alle wetten en ordonnantiën tot het burgerlijk recht betrekking hebbende, die, onder welke benaming ook, vroeger hier te lande in vigueur waren geweest, ten ware zij uitdrukkelijk bij het Wetboek mochten zijn uitgezonderd. Art. 4 van dit besluit van 24 Febr. 1809 handhaafde voorloopig de gebruiken van handels- en zeerecht. Evenwel was reeds een commissie benoemd tot het opstellen van een Wetboek van Koophandel. Het Ontwerp dezer commissie werd op 9 Juli 1809 aan den Koning aangeboden. Tengevolge van de inlijving van Nederland bij Frankrijk is dit ontwerp niet wet geworden. Bij het tot stand komen van het Wetboek van Koophandel is het nog al eens gevolgd. |
20
“WetboekNapoleon, ingericht voor het KoninkrijkHolland” diberlakukan sebagai undang-undang dari tanggal 1 Mei 1809 sampai saat digantikandengan Code Civil pada tanggal 1 Maret 1811. |
20
Het Wetboek Napoleon voor Holland heeft als wet gegolden van 1 Mei 1809 tot 1 Maart 1811, toen de Code Civil het verving. |
21
§ 4 Penyusunan Burgerlijk Wetboek. Setelah negeri Belanda sebagai akibat dari kekalahan Napoleon memperoleh kemerdekaannya kembali, maka Grondwet (Undang-Undang Dasar) 1804 menentukan bahwa Kitab Undang-Undang mengenai berbagai bidang hukum harus disusun. Dengan keputusan Raja tanggal 18 April 1814 dibentuklah sebuah panitia yang ditugaskan untuk menyusuri kitab undang-undang mengenai hukum perdata; hukum pidana, hukum dagang, susunan peradilan dan hukum acara. |
21
§ 3.4 Het tot stand komen van het Burgerlijk Wetboek. (3.4.638) Na het herstel der onafhankelijkheid eischte de nieuwe Grondwet een nieuw wetboek (art. 100 van de Grondwet van 1814). Bij besluit van 18 April 1814 werd een commissie benoemd tot het ontwerpen van een algemeen wetboek van burgerlijk recht en lijfstraffelijk recht, van den koophandel en de samenstelling van het justitiewezen en de manier van procedeerenpagina-175. |
22
Perjuangan tersebut sudah dimulai di dalampanitia itu; sub-panitia, yang menangani bidang hukum perdata dan di mana Kemper tidak menjadi anggota, berkehendak untuk membuat pembaharuan (herziening) dan Code Napoleon yang disusun untuk negeri Belanda itu. Kemper menolaknya dalam rapatpleno-panitia dan kemudian ia sendiri menulis sebuah karangan singkat, yangmemuat garis-garis besar mengenai upaya ke arah pembuatan suatu rencana kitab undang-undang. Dalam panitia tidaktercapai kesepakatan mengenai jalan yang akan ditempuh dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu Kemper menyerahkansegala sesuatu kepada Raja untuk diputuskan. Raja membenarkan gagasan Kemper Isi karangan singkat Kemper-lah, vang akan dituruti dan harus dijabarkanlebih lanjut oleh Kemper sendiri bersama Bijleveld dan Reuvens. Hasil karya panitia yang terdiri dari 3 orang ini pagina-21adulah sebuah rencana yang memuat 4264 pasal dandisampaikan kepada Raja pada tanggal6 Maret 1816. |
22
Het begon al dadelijk in de commissie van 1814; de subcommissie voor burgerlijk recht, waarvan Kemper niet lid was, wilde een herziening van het Wetboek Napoleon voor Holland, Kemper verzette zich in het plenum en ontwierp zelf een schets voor een nieuw wetboek. De commissie kon het niet eens worden over de richting, waarin men zou werken, zoodat Kemper de zaak in Dec. 1814 aan het oordeel van den Souvereinen Vorst onderwierp, die hem in het gelijk stelde. Kemper’s schets zou worden gevolgd en door hem met de heeren Bijleveld en Reuvens uitgewerkt. Resultaat van den arbeid van deze commissie was een ontwerp van 4264 artikelen, 6 Maart 1816 bij den Koning ingediend. |
23
Rencana ini merupakan karya, yang memiliki sifat khas dan menawan perhatian. Didalamnya terhimpunhukum Belanda asli yangtumbuh dari dahulu kala.Sehubungan dengan itu bisa dikatakan,bahwa rencana itu merupakan penutupan masa berkembangnya golongan sarjana hukum, yang selama dua abad menekunihukumasli itu. Apapun yang berkenaan dengan hukum perdata dengan gaya ilmiah yang mempunyai jangkauanluas dangaya bahasa yang terang dan tegas diwujudkan dalam formula-formula menurut sistematik yang wajar bagi sebuahkitab undang-undang.Rencanaini pernah dicetak tapi tidak sampai diterbitkan. |
23
Dit ontwerp is een zeer merkwaardig stuk werk, een geheel zelfstandige samenvatting van het oud-vaderlandsche recht. Het sluit de bloeiperiode van de oud-Hollandsche juristenschool af; al wat daar gedurende twee eeuwen op het gebied van het burgerlijk recht was gewrocht, wordt met de veel-omvattende geleerdheid, de scherpzinnigheid ook en helderheid der school voor het laatst samengepagina-232drongen in het systeem en de formules van een wetboek. Het boek is wel gedrukt, nimmer gepubliceerd.14pagina-228 |
24
Orang-orang Belgia mengusulkan kepada Raja untuk membentuk panitia baru, yangterdiri dari orang Utara dan Selatan. Diusulkan selanjutnya supayapanitia,dalam melaksanakanpagina-22pekerjaannya, mengambil Code Perancis sebagai dasar. Kemper mengadakan perlawanan terhadap sanggahan orang-orang Belgia itu, yang dimuatnya dalam “memorie” tahun 1817. Raja memenangkan Kemper lagi dan memutuskan rencana yang selesai tahun 1816 (“Ontwerp van 1816”) akan dimajukan kepada “Raad van State” (semacam Dewan Pertimbangan Agung), dengan disertai tanggapan orang-orang Selatan untuk dibahas dan diperbincangkan; dengan jelas ide untuk menuruti Code ditolak. |
24
De Belgische heeren stelden den Koning voor een nieuwe commissie samen te stellen uit Noord- en Zuid-Nederlanders, die den Franschen Code tot grondslag zou nemen. Kemper verzet zich in een memorie van 18 Juni 1817. Weder wint hij het bij den Koning. De ontwerpen der commissie van 1814 (dus het Ontwerp van 1816) zullen met de aanmerking der Zuid-Nederlanders bij den Raad van State ter deliberatie aanhangig worden gemaakt; het denkbeeld eenvoudig den Code te volgen werd uitdrukkelijk verworpen.pagina-176 |
25
bagi mereka Code itu cukup baik, sedangkan hasrat untuk memilih yang lain tidak nampak dan cinta untuk keadaan pada zaman sebelum Repolusi sudah pudar. Parlemen menolak bagian pendahuluan umum (algemene inleiding) dari rencana itu, yang terdiri atas 73 pasal. Selanjutnya dikehendakinya bagian dari Code “Titre preliminaire” ditetapkan sebagaipenggantinya.Keinginan ini terlaksana dan “algemene bepaling van wetgeving”yang sampai sekarang masih berlaku, adalah buktinya. Selanjutnya diputuskan oleh Parlemen untuk membentuk “commissie van redactie” (panitia perumus) yang ditugaskan untuk memajukan soal-soal mengenai “stellig recht” (hukum yang sungguh ditaati) dalam bentuk “vraagpunten”. Mengenai hasil pekeriaan “commissie van redactie” itu Parlemen akan menentukan pendapatnya. Berdasarkan keputusanParlemen itu makaoleh “commissie van redactie” akan disusunrencana untuk kitab undang-undang. |
25
Het liep wel met den Code, er was geen sterke drang naar iets anpagina-233ders, de liefde voor het oude van vóór de revolutie was bekoeld. De Kamer verwierp de algemeene inleiding van 73 artikelen en wenschte die vervangen door den Titre préliminaire van den Code. Zij kreeg haar zin, de tegenwoordige wet op de algemeene bepalingen van wetgeving was het resultaat. In 1822 ging zij verder, het geheele ontwerp werd ter zijde gesteld. Men besloot, dat een commissie vanpagina-229 redactie vraagpunten van stellig recht zou formuleeren, waarover dan, na onderzoek in de afdeelingen, door de Kamer zou kunnen worden beslist. Overeenkomstig de zoo uitgesproken wenschen der Kamer zouden de ontwerpen worden opgesteld en in discussie gebracht. |
26
Cara-kerja yang baruditerangkandi ataslah yang dilaksanakan. Kemper menjadi anggota “commissie” itu sampai pagina-23akhir hayatnya. Tapi pengaruhnyasudah tidak nampaklagi.SekarangNicolai-lah yang memegang kendali. |
26
Aldus geschiedde. Kemper bleef in de commissie van redactie tot zijn dood, maar van zijn invloed bemerkt men niet veel meer, Nicolaï kreeg het stuur in handen. |
27
Perbedaan itu mungkin terdapat dalam perumusan yang berlainan atau pun dalampeneterapan yang nampak menyimpang berkat hasil penelitian olehilmu hukum atau kebijaksanaan parahakim dalam menjatuhkan keputusannya. |
27
Op de wijze, die we beschreven, kwamen achtereenvolgens al de titels van het Burgerlijk Wetboek tot stand. Het werden nu —met enkele uitzonderingen — navolgingen van den Code. Niet een nieuw wetboek wilde men maken, doch het bestaande Fransche, voor zooveel noodig, herzien. De afzonderlijke wetten, die ieder een titel bevatten, werden in 1822—1826 afgekondigd, in 1829 nogmaals op enkele punten gewijzigd; tegelijk werden de Algemeene Bepalingen van het Burgerlijk Wetboek afgescheiden en tot afzonderlijke wet gemaakt. Art. 7 van de wet van 16 Mei 1829 bepaalde, dat alle wetboeken in een doorloopende reeks artikelen zouden worden vervat. |
28
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ini (dikenal juga dengan nama “Wetboek 1830”),kalau dipandang dari segi B.W. yang terakhir dibuat dan berlaku mulai 1838 sampai sekarang, mengandunghal-hal sebagai berikut. Kalau diperhatikanadanya perbedaan antara B.W. sekarang dan “Wetboek 1830”, maka yang terakhir ini merupakanmata-rantai dalam sejarah perundang-undangan.Selanjutnya bilaperbedaan itu ditinjau .lebih mendalam, maka dapat ditilisifat perbedaan itu, karena “Wetboek 1830” dibuat dalam dua bahasa (Belanda dan Perancis).Perbedaan itu mungkin disebabkan karena sesuatu ketentuan dalamCodeberbedaditerjemahkannya dalam “Wetboek 1830”. dan dalamB.W., sedang maksudnya adalah sama. Jikaseandainya dalam B.W. mengenai sesuatu ketentuanperumusannya ternyatamenyimpang dari perumusanCode, sehingga merubahartinyamaka dapat ditarik kesimpulan bahwa penyimpangan itu sengaja dibuat. |
28
Het wetboek 1830 is voor ons thans vooral in twee opzichten van belang: i”. daar waar ons wetboek van dit verschilt, waar het dus een schakel vormt in de historie van onze wet, 2°. doordien het zoowel in het Fransch als het Nederlandsch was geredigeerd. Dit maakt het mogelijk na te gaan of bij schijnbaar verschil tusschen den Code en het B. W. vertaling (gelijkluidende tekst met den Code) dan wel verandering (verschil ook in den Franschen tekst) beoogd werd.pagina-230,pagina-177 |
29
Dalam sebuahkeputusan Raja diperintahkan untuk mengadakan pembaharuan terhadap kitab undang-undang itu. Maksudnya ialah supayasemuakitabundang-undang dimurnikan dari segalapembauran yangdatangdari luar pada waktu yang berlainan dan dalamkondisi yang berbeda pula.Ternyata pagina-25hasil upaya pembaharuan itu tidak mempunyai dampak mendalam. Yang terpenting adalahperubahan dalam “huwelijksgoederenrecht” (hukumkekayaan dalam perkawinan), dengan demikian maka dikembalikanlah “algehele gemeenschap van goederen” berlaku lagiseperti dahulukala. |
29
Een nieuwe herziening werd gelast. Zij had ten doel de wetboeken “in overeenstemming te brengen met de belangen van de oud-Nederlandsche provincien”, gelijk het Koninklijk Besluit het zeide, ze “van inmengselen te zuiveren, die in andere tijden en onder verschillende omstandigheden waren te weeg gebracht.” Ingrijpend was de herziening niet; het belangrijkst was wel de wijziging in het huwelijksgoederenrecht, de terugkeer tot de algeheele gemeenschap van goederen. |
30
Bilamana sekiranya harus merumuskan karakteristik “Burgerlijk Wetboek”, maka dapat dikatakan, bahwa kitab undang-undang ini menunjukkan kebaikan dan keburukan yang terdapat pada sesuatu copy dari karyaaslinya yang cemerlang. Meskipun merupakan copy, ‘tohmasih dapat dipergunakan. Mengenai gaya bahasa yang dipakai dalam B.W. ini,dapat dikemukakan bahwa dalam pengungkapannya berbagai hal ternyata tidak sampailangsung ditujukan kepada inti persoalannya, sebagaimana yang dapat ditemukan dalam Code. Gayabahasa B.W. itu boleh jadilebih lemah daripada Code Perancis, akan tetapi, masih bersifat jelas dan sederhana. Selanjutnya dapatdipastikan bahwa “Wetgever” (pembentuk undang-undang) Belandadalam menjabarkan ide yang digenggamnya ke dalam “tekst” (naskah)undang-undangternyata- ide tersebut tidak begitu difahaminya; halmana berbeda dengan “wetgever” CodePerancisyang.memakai gaya bahasa yang dapatmemukau. |
30
Zouden we van het Burgerlijk Wetboek een karakteristiek moeten geven, dan zou het deze zijn, dat het alle goede en kwade eigenschappen vertoont van een bruikbare copie van een meesterwerk. Wat de Code had, heeft ook het B.W., maar alles in mindere mate.pagina-231 De stijl haalt niet bij dien van het Fransche wetboek, toch leeren nieuwere wetten ons wel in dezen niet uit de hoogte te oordeelen en af te keuren. Die stijl mag slapper zijn dan die van zijn voorganger, hij is toch helder en eenvoudig. Zeker stonden de denkbeelden, die de Nederlandsche wetgever wilde neerleggen in de wet, hem niet zoo duidelijk voor oogen als aan den Franschen; het Wetboek mist de kernige kracht van den Code. Terecht wendde het zich een enkele maal van het Fransche voorbeeld af, doch het vermogen van vormgeving bleek, als dit gebeurde, niet groot. Dit alles neemt niet weg, dat het in sommige opzichten tegenover den Code een vooruitgang is (hypotheek b.v.), dat het alles samengenomen een respectabele prestatie moet worden genoemd. Oorspronkelijk werk leveren was moeilijk — de Code stond tè sterk — de vereeniging met België maakte het onmogelijk eigen wegen te zoeken. Houden we dit alles in het oog, dan kunnen we ons over de codificatie van 1838 niet beklagen.pagina-178 |
31
Sejarah sekitarupaya ke arah kodifikasi dapat dibaca dalam buku “Geschiedenis en beginselen derNederlandsche Wetboeken” (1837) |
31
De geschiedenis van de wetgeving vindt men beschreven in: |
32
§ 5 Perubahan kitab undang-undang hukum perdata dan penambahan dimuat dalam undang-undang tertentu. Dalam periode di mana orang giat membuat kodifikasi dipandang bahwa hukum, sebagaimana dimuatdalam “wetboek”, akan berlaku, meskipun tidak untuk selama-lamanya, toh untuk jangka waktu yang lama. Namun pengalaman menunjukkan, bahwa tidak ada kodifikasi yangbertahan tanpa dilakukan upaya terus-menerus untuk ditambah dan sekali-kali diperbaharui. Bila upaya itu tidak dilakukan maka hukum di luar perundang-undangan akan makin lama makinbesar pengaruhnya. |
32
§ 3.5 Wijziging van het Burgerlijk Wetboek en aanvulling door bijzondere wetten na 1838. (3.5.649) In tijden van codificatie meent men veelal het recht, zoo niet voor goed, dan toch voor lange tijden in het wetboek te hebben vastgelegd — de ervaring leert, dat geen codificatie houdbaar is, indien zij niet voortdurend wordt aangevuld en van tijd tot tijd herzien. Geschiedt dat niet, of slechts sporadisch en gebrekkig, dan wint het buiten-’wettelijk recht steeds meer terrein. |
33
Kiranya dapat dipaharni bahwa pada waktu B.W. mulai berlaku tidak banyak yang dilakukan oleh “wetgever” itu. Satu-satunyaperubahanyang mempunyaiarti, ialah yang dibuat dalam tahun 1874, yaitu yang berkenaan dengan pemisahan kekayaan atau “boedelscheiding” (semula diatur dalam “Wet van 31 Mei1843, Staatsblad 223). Perubahan ini bisa diartikan sebagai reaksi terhadap Codedengan menempuh arah dari “Ontwerp 1816”. |
33
Uit den aard der zaak waren er in den aanvang weinige. De eenige wijziging van beteekenis tot 1874 is die betreffende de boedelscheiding van 1843 (wet van 31 Mei 1843, Stbl. 22). Het was een kleine reactie tegen den Code, die oorspronkelijk gevolgd was, in de richting van het Ontwerp 1816. |
34
Dalam tahun1874 dibuat perubahan yang berarti,yaitu “Pandwet van 8 Juli 1874,Stbl. 95” (Undang-undang gadai). Dengan terus meningkatnya hubungan-hubungan perniagaan makadianggap perlu untuk menghapuskan ketentuan-ketentuanyangmenghambat, ketentuan-ketentuan mana juga dari semula diraskan tidak cocok menurut padanganorang Belanda.Setelah “Pandwet”tersebut tidaknampak ada kegiatan. Sebagai pengecualian dapatdisebut “Krankzinnigenwet van 24 April 1884 Stbl. 96”(undang-undangmengenaiorang sakit jiwa)., “Wet” ini berkenaar dengan curatele dan ketidakmampuan melakukan tindakanhukum (“onbekwaamheid”). |
34
In 1874 kwam de eerste belangrijke wijziging, de Pandwet vanpagina-237 8 Juli 1874, Stbl. 95. Toenemend handelsverkeer eischte opheffing van hinderende voorschrifpagina-179ten, die van den aanvang niet recht in onze Hollandsche opvattingen hadden gepast. Dan volgt weder een stilstand, slechts de Krankzinnigenwet van 24 April 1884, Stbl. 96, moet worden genoemd; zij raakt curateele en onbekwaamheid. |
35
1eAnak yang terlantar harus mendapat bantuan danuntuk itukalau perlu peraturan mengenai hubunganantara orang tuadananak haruslah dirubah. Pandangan, bahwa upayauntuk mengembangkan dan mendidik si anak juga termasuk kewajibanNegara merupakan dasar dari serangkaian pagina-29peraturan, yang dicakup dengan julukan”Kinderwetten”. |
35
1°. Het verwaarloosde kind moet worden geholpen, daarvoor desnoods in de verhouding ouder en kind worden ingegrepen, de gedachte, dat de zorg voor de opvoeding mede Staatszorg moet zijn, wordt grondslag van een reeks regelingen, die we onder den naam Kinderwetten samenvatten. |
36
2eTidak hanya nasib anak terlantar harus ditunjang denganberbagai peraturan, tapi juga bagi anak yangdilahirkan di luar perkawinan (“buitenecht geborenkind”) harusdiciptakan pengaturan. Larangan dari perioda Napoleonuntuk menyelidiki siapa orangnya yang merupakan ayah sianakitu dikesampingkan, dalam arti bahwa campur tangan Negara dihindari, sedangkan si ayah yang bersangkutan diwajibkanuntukmengurusdan memeliharaanaknya itu (“Wet van 16 November 1909,Stbl. 363”). |
36
2°. Niet alleen ten bate van het verwaarloosde, ook van het buiten echt geboren kind wordt ingegrepen. Het typisch Napoleontische verbod van onderzoek naar het vaderschap wordt op zij gezet. Voor Staatsinmenging is hier geen plaats, doch de vader wordt tot onderhoud verplicht. Wet van 16 November 1909, Stbl. 363. |
37
4eJuga hubungan-hubungan dalam bidang Agraria menjadi-kan pokokperhatian. Juga di sini dirasakan pihak yang lemah, yaitu penggarap tanah, perlu mendapat bantuan.Akan tetapiperundang-undangan di bidang ini belumbanyak berarti. Yang dapatdiciptakan hanyalahpenghapusan “tienden”,3dimuat dalam”Wet van16 Juli 1907, Stbl. 222” dan penghapusan hakberburu dimuat dalam “Wet van 2 Juli 1923,Stbl. 331. Upaya untuk merubah pengaturan mengenai perjanjian menciptakan hakusaha atau “pachtovereenkomst”, kandas. Dalampada itu, berdasarkan“Crisis pachtwet”, diatur dalam“Wet van 17 Juli 1932, Stbl. 301”ketentuan-ketentuan mengenaipachtovereenkomst mengalami banyak perubahan. Akan tetapi perlu dicatat di sini perubahan-perubahan itu bersifat sementara, yaitu akan berlaku selama keadaan yang timbul oleh keadaan “crisis” berlangsung. |
37
4°. Ook de agrarische verhoudingen worden opnieuw aan de orde gesteld. Ook daar wordt de behoefte van hulp aan den zwakkere, den landgebruiker, gevoeld. Van veel belang is de wetgeving op dit gebied nog niet. Zij bepaalt zich tot afschaffing der tienden (wet van 16 Juli 1907, Stbl. 222) en wijziging van het jachtrecht (wet van 2 Juli 1923, Stbl. 331). Een ontwerp omtrent de pacht is thans (1931) bij de Eerste Kamer der Staten-Generaal aanhangig. Een poging tot nieuwe regeling van de pachtovereenkomst mislukte. Sterk in de bestaande contractueele verhoudingen pagina-180wordt ingegrepen door de Crisispachtwet (wet van 17 Juni 1932 Stbl 301). Zij draagt een tijdelijk karakter, gebonden aan “heerschende buitengewone tijdsomstandigheden.” |
38
a. “Merkenwet van 30 September 1893, Stbl. 146”, yang kemudian beberapa kali dirubah;b.“Octrooiwetvan 7 November 1910,.Stbl. 313”;c. “Wet opden handelsnaam van 5 Juli l921 Stbl. 842”;d. “Auteurswet van 23 September 1912, Stbl. 308”. |
38
Met de verandering in de maatschappelijke verhoudingen, de toenemende industrialisatie, hangen ook samen de Merkenwet van 30 September 1893, Stbl. 146, sindsdien herhaaldelijk gewijzigd, de Octrooiwet (wet van 7 Nov. 1910, Stbl. 313) en de Wet op den handelsnaam (wet van 5 Juli 1921, Stbl. 842). In deze wetten, gelijk in de Auteurswet (wet van 23 Sept. 1912, Stbl. 308), vinden we het merkwaardige verschijnsel van een stof, die uit haar aard zeker tot het privaatrecht behoort en waarbij nieuwe subjectieve vermogensrechten worden erkend, die echter buiten de wetboeken worden gehouden —in hoofdzaak omdat in het traditioneele systeem voor haar moeilijk een plaats is te vinden. |
39
Pemahaman baru mengenai ikatan dan hubungan dalam keluarga menyebabkan timbulnya hal yang baru dala hukum warisan.Menurut “Wet van 17 Februari 1923, Stbl. 40” ditentukan berlakunya hukum-warisan bagi suami ataupun isteri; juga menurut “wet” ini diadakan pembatasan mengenai yang dapat dianggap sebagai ahli waris dalam halwarisan “bij versterf” (pewaris menurut undang-undang). Selanjutnya “wet van 18 Februari 1922, Stbl. 69” menghapuskanlarangan suami dan istri, yang sudah melakukan perceraian, menikah lagi. |
39
Nieuwere opvattingen omtrent de familie-verhoudingen leiden tot de erfrechtsnovelle, die het erfrecht van den echtgenoot invoert en beperking brengt van den kring van bij versterf geroepen erfgenamen (wet van 17 Febr. 1923, Stbl. 40) en de wet van 18 Febr.pagina-239 1922, Stbl. 69, die het verbod van hertrouwen van gescheiden echtgenooten opheft. |
40
§ 6 Pembaharuan Burgerlijk Wetboek Keinginanuntuk memperbaharuiB.W., timbul sekitar tahun 1870-1880. Keinginanitu lahir bukan karena adahasrat untukmenciptakan sesuatu yang baru,bukan pula karena terdapat golongan masyarakat yangluas yangmendukungnya. Yang menjadi pendorongadalah keyakinan, bahwa B.W. itu dalamredaksinya menunjukkan berbagai ke-alpaan dan bahwa hal ini hanyadapat diatasi dengan mengadakan pembaharuan.Upayayangdilakukanberdasarkan pola pemikirandemikianternyata tidakmenelorkan hasil. |
40
§ 3.6 Herziening van het Burgerlijk Wetboek. (3.6.657) De wensch tot herziening van het Burgerlijk Wetboek kwam op in de jaren 1870—1880. Hij werd niet geboren uit een sterken drang naar iets nieuws, niet gedragen door een breeden kring. Het was meer de overtuiging, dat in redactie en uitwerking het Burgerlijk Wetboek leemten en gebreken toonde, die door herziening moesten worden verholpen. Tot nu hebben deze wenschen geen vervulling gevonden. |
41
Panitia itu pada tanggal 30 November 1886 menyampaikanrencana pembaharuan Buku Pertama B.W.kepada Radja Ternyata rencana itu kurang berbobot; di dalamnya hanya dimuat redaksi baru dari ketentuan-ketentuan yang lama. |
41
Deze commissie diende 30 November 1886 een Ontwerp tot herziening van het Eerste Boek bij den Koning in. Dit Ontwerp is weinig belangrijk; het vertoont niet veel meer dan nieuwe redacties van oude bepalingen. Veel forscher werd in de stof van ouderlijke macht en voogdij door de wet van 1901 ingegrepen. De Commissiepagina-240 — die oorspronkelijk ruimer opdracht had dan herziening alleen van het Eerste Boek — werd bedankt en ontbonden. Tot eenig wetsvoorstel leidde het ontwerp niet. |
42
Kesulitan-kesulitanyangdihapadi pada penanganan Buku IImerintangi timbulnya hasrat untuk menggarap BukuIII. Pada tanggal 25 Oktober1899 dibentuk sebuah “Staatscommissie” yang baru, kali ini dengan tugas yang lebih terbatas. Panitia inidiminta untuk mengadakan pembaharuan dari enam titel yang pertama dari Buku IV. Yang menjadi Ketua adalah P.R. Feith,semula anggota dan kemudian Ketua “Hoge Raad”. |
42
Aan het Derde boek durfde men, na de moeite met het Tweede ondervonden, blijkbaar niet aan. 25 October 1899 werd een nieuwe Staatscommissie ingesteld, doch nu met beperkter opdracht. Zij zou de eerste zes titels van het Vierde boek moeten herzien. Voorzitter was P.R.Feith, toen raadsheer in, later vice-president van den Hoogen Raad. |
43
Keyakinan orang semakin mendalam bahwa dalam waktu yang singkat tidakmungkin dapat diharapkan membuat pembaharuanB.W. Di-insafi bahwa hanya dengan membuat pembaharuan partial akan dapat dicapai perbaikan. Suara yang bernada demikian diucapkan oleh “Juristenvereniging” (Ikatansarjana hukum), sebagaimanadapat dimaklumidari praeadvies J.P. Fockema Andreadan juga dari E.E. van Raalte(1912).Pada waktu sekarang (tahun 1934: catatanPenterjemah) sudah terbentuk sebuah “Staatscommissie” dengan ketua, J. Limburg,yang ditugaskan untukmenyiapkan pembaharuan yang bersifat partial. Berbagai peraturanyang disinggung di atas.disiapkan oleh“Staatscommissie” ini. Akan tetapi tidakuntuk persiapanseluruh peraturan ,pembaharuan. Panitia ini diturut-sertakan; “Wet op de naamloze vennootschappen” (Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas) disiapkan tanpa bantuan Panitia itu. Rencana untuk memperbaharui hukum-kekayaan-perkawinan (“huwelijksgoederenrecht”)banyak menyimpang dari rencanayang semula oleh Panitiaitudisusun. |
43
Meer en meer drong de overtuiging door, dat aan een nieuw burgerlijk wetboek in afzienbaren tijd niet te denken is. Van partiëele herzieningen alleen verwacht men verbetering. In dien geest sprak ook de Juristenvereeniging zich uit.23 Thans bestaat een Staatscommissie tot voorbereiding van zulke herzieningen; voorzitter er van is J. Limburg. Verscheidene der bovengenoemde wetten zijn door haar voorbereid. Zij wordt echter niet voor alle herzieningen van privaatrecht geraadpleegd. De wet op de naamlooze vennootschappen, de ontwerpen over pacht en huwelijksgoederenrecht zijn niet door haar voorbereid. is buiten haar om tot stand gekomen. Het door de Regeering in 1930 ingediende ontwerp tot herziening van het huwelijksgoederenrecht wijkt sterk van het oorspronkelijk ontwerp der commissie af. |
44
Kini belum tibasaatnya untuk menciptakan pembaharuan B.W. keseluruhannya.Meskipundemikian, di kemudian hari dapatdiciptakan B. W. yang baru yang akan menampung seluruhhubungan-hubungan dalam bidang hukumperdata. Upayapenyusunan B.W.baru hanya akan berhasilbila semua persiapan dan penanganannyadipercayakan kepada satu orang saja, atau kepadasebuah panitia dengan jumlah anggota terbatas.Memang harusdiragukan, apakah orang yangcukup, cakapdi Negeri Belandadapat ditemukan. Akan tetapi hal ini bukanlah yang merupakan penghalang yang sebenarnya. Kalau sudah diinsafisecara luas, bahwakebutuhanakan sebuah “Wetboek”yang barubagaimanapun harus dipenuhi, maka orang yang cukup cakap itutentudapatditemukan. Sebuah KitabUndang-Undang yang baru tidak mungkin dapat disusun,bila itu pagina-35hanya dikehendaki oleh segolongan ilmuwansaja. Untuk itu diperlukan dukungan dari rakyat, yang terus menunjang dan mendesak parailmuwan dan karena peri-lakunyaitu semua rintangan dapat diatasi. Kiranya dapat dibuat perbandingan antara waktu yangdiperlukan bagi para penyusun Code- juga bagi Kemperdalam tahun 1816 - untuk menyelesaikan karyanya dengan waktu yang diperlukan oleh, berbagai “Staatscommissie”itu. Untuk menyelesaikankarya yangluas itu harus ditunggu saatnya yang tepat dan pada waktu sekarang saat itu belum tiba. Kalau sudah tiba saatnya maka rintangan yangbagaimanapun beratnyaakandapat dikikis.Kalau sudah tiba saatnya rintangan yang ditimbulkanoleh hubungan-hubungan dalam bidang ke-tata-negaraan dan. peri-lakuParlemendapat diatasi. |
44
Voor herziening van het Burgerlijk Wetboek in zijn geheel is het pagina-241thans niet de tijd. Toch zal op den duur slechts dan een Burgerlijk Wetboek, dat het private rechtsverkeer beheerscht, kunnen worden verkregen, indien het als geheel in één worp door één man of een kleine commissie wordt samengesteld. Men betwijfelt wel of de mannen voor zulk werk in ons land zijn te vinden. Doch niet daar ligt de moeilijkheid. Als de nood er was, waren de menschen er ook wel. Doch een wetboek komt niet tot stand alleen als een kring van vakgeleerden dit min of meer wenschelijk oordeelt. Daartoe moet een drang zijn uit het volk zelf, die de deskundigen voortstuwt en draagt en alle bezwaren doet opruimen. Men vergelijke eens den tijd, waarin de makers van den Code en ook Kemper in 1816 klaar kwamen, met dien welken de Staatscommissies bij ons meenden noodig te hebben. De tijden moeten rijp zijn voor zoo iets; blijkbaar zijn zij dat thans niet. Als zij dat waren, dan zouden zelfs de groote moeilijkheden, die onze staatkundige verhoudingen en het parlementaire stelsel hier in den weg leggen, wel worden overwonnen. pagina-237 |
45
§ 7 Ilmuhukumdan praktekperadilan (rechtsspraak). Dalam sejarah hukummaka bidang sejarah ilmuhukum dansejarah praktek-peradilan tidak sepantasnya mendapat perhatian yang rendah, karena merupakan bagian yang cukup penting. Dalam pada itu sejarah ilmu hukum dan sejarah praktek-peradilan mengenai periodesedari 1832belum ada yang menggarapnya malahan permulaannyapunmasihbelumada yang menulisnya. Maka lukisan singkat, seperti di atastelah dilakukan bagi sejarah perundang-undangan, tidak mungkin disajikan, Di bawah ini hanyaakan disinggung hal-hal yang pentingbagi melakukan studi tentang hukumperdata. |
45
§ 3.7 Wetenschap en rechtspraak. (3.7.662) Rechtsgeschiedenis is ook, is niet in de laatste plaats, geschiedenis van wetenschap en rechtspraak. Van een geschiedenis van rechtswetenschap en rechtspraak na 1838 ontbreekt echter nog het allereerste begin. |
46
Bahwasanya penulisan komentar yang penting dan berbobot baruberhasildilaksanakan30 tahunsejak diberlakukannya B.W., hal itu disebabkan - meskipun tidaksepenuhnya - karerena sangatbesarnya pengaruh orang PerancisdiBelanda. Komentaryangditulis oleh sarjana Peranciscukupberwibawa dan sering kali- sebenarnya sampai sekarang - orang membacanya sebagaibahan perbandingan dan petunjuk jalan. |
46
Gedeeltelijk kan dit feit van den laten bloei worden verklaard door onze afhankelijkheid ook hierin van Frankrijk. De Fransche commentaren hadden ook ten onzent gezag, zij werden ook hier druk geraadpleegd. Dit geschiedt trouwens nog. |
47
Semua karangan komentar tersebut di atasmempunyaisatusifat yang sama: denganberpegang teguh pada undang-undang, membahas dengan panjang-lebar semua persoalan yangtelah timbul dan akan timbul yang berkenaan dengan sesuatu pagina-37pasal dalam Code. |
47
Alle commentaren komen in één ding overeen: zij volgen de wet, hun beschrijving is een uitvoerige uiteenzetting van alle vragen, die zich ten aanzien van eenig wetsartikel hebben voorgedaan of alsnog zouden kunnen voordoen.pagina-186 |
48
Meskipun terdapat persamaan, di antara keduakarangan toh masih ditemukan perbedaan. |
48
Overigens is er wel verschil. |
49
Dalam pada itu Opzoomer(1821- 1892) lebih terdorong ke arah perbudakan pada kata-kata. Diaadalah guru besar pagina-38dalam falsafah. Karyanya dalam bidang falsafah kini tidak banyak dihargai orang, meskipun ketika ia masih muda banyak yang diharapkan. dari kemampuannya untuk menelorkan karyanya dalam bidang falsafah. Karyanya dalam bidang hukum yang pada permulaannya dipandang kurang berbobot, ternyata dapat bertahan. |
49
Veel meer werd zij in deze richting gestuwd door Opzoomer (1821—1892). Opzoomer was hoogleeraar in de wijsbegeerte te Utrecht. Zijn wijsgeerige arbeid, waarvan in zijn jeugd en opkomst bij uitstek veel werd verwacht, wordt nu weinig meer gewaardeerd. Het juridische werk, dat zijn tijdsgenooten, zeker in den aanvang, het minst belangrijk achtten, is gebleven. Toch is ook van die glorie veel verbleekt. Opzoomer hield streng aan den regel, dat de wet de oplossing geeft voor iedere vraag. Of de oplossing billijk, rechtvaardig was, moet den uitlegger koud laten. Als ieder, die zoo redeneert, komt hij daardoor somtijds tot willekeur; wat nooit recht was — wat de wetgever niet bedoelde — het zou recht zijn omdat Opzoomer uit de woorden nu eenmaal niet anders kon afleiden. |
50
sekiranya kesimpulan itu tidak sesuai dengankehendak “wetgever” (pembentuk undang- undang), bagi Opzoomerhal itu tidak akan merubah kesimpulannya mengenai apa yang harus diterapkansebagaihukum. Berdasarkan pola pemikiran demikian ada kalanya kesimpulan Opzoomermengandung sifat ke-sewenang-wenangan. Gaya bahasa yang dipakai Opzoomerlebih baik dari yangdigunakan Diephuis.Mengenai hubungan antara hukum.dan masyarakat, pula mengenai pernilaian apa yang dapat dianggap relevan dalam perilaku orang di bidang hukum, Diephuisberpandangan lebih tepat daripada Opzoomer. Berkat gaya bahasanya, Opzoomerlebih memikat parapendengar dan pembaca bukunya.Di masa jayanya dia termasuk yang paling terpandang. |
50
Als stylist was hij verre de meerdere van Diephuis — en men achte dit niet gering: voor den pagina-187jurist, van wien immers helderheid van voorstelling en begrip wordt gevraagd, is de stijl van overwegende beteekenis — in kijk op het verband tusschen recht en maatschappelijk leven, in begrip wat wèl, wat nièt in de werkelijkheid van het rechtsleven kon doordringen, stond hij bij hem ten achter. Er gaat pagina-244meer opwekking van hem uit dan van den Groninger — blijvend behoudt deze langer het gehoor. In zijn tijd achtte men hem zeker den eersten — wij zouden allicht anders oordeelen. De nieuwe bewerking onder Houwing’s leiding heeft —hoe verdienstelijk ook in menig opzicht — hem geen nieuw relief kunnen geven. De opzet deugt niet —wij staan, en stonden reeds in 1910, te ver van Opzoomer.29 |
51
Opzoomerdan Diephuisbersama-samamerajaiilmu hukum( bidang hukum perdata) selama abadke-19,dalam arti bahwa merekalah yangberpengaruh terhadappenerapan hukum yang dilakukan oleh badan-badan peradilan. Sekitar tahun1870-1890 yang selaludipertentangkan adalah pendapat Diephuismelawan pendapat Opzoomeratau pendapat Opzoomermelawan pendapatDiephuis. Bilama kedua-duanyabersepakat,jarangsekali hakim akan mengambil keputusan yangmenyimpang.pagina-39 |
51
Opzoomer en Diephuis hebben samen de wetenschap van het privaatrecht — althans den invloed van de wetenschap op de rechtspraak — in de 19e eeuw beheerscht. Het was Opzoomer tegen Diephuis, of Diephuis tegen Opzoomer, waarover veelal de strijd tusschen 1870 en 1890 liep. Waren zij het eens, slechts zelden week de rechter af. |
52
ConinckLiefsting, anggota kemudian Wakil Ketua “Hoge. Raad” menulis “De algemeene beginselen van hetbezitrecht” (1869) dan “De algemeene beginselen van de leer der rechtsgeldigheid van verbintenissen uit overeenkomst” (diselesaikan dalam tahun 1890). Buku-buku tersebut dilihat dari segi historis sudah bersifat kolot (“verouderd”),akan tetapi karena berbagai hal, seperti: meliputi jangkauan yang luas; metoda yang diterapkannya; penelitian arah historis dimulai dari zaman Romawi sampai masa kini; penelitian yang mendalam dan meluas mengenai masalah- masalah prinsipil,buku-buku tersebut sampai sekarang tetap masih dapat dinilai bermutu tinggi. |
52
Coninck Liefsting, raadsheer in, later vice-president, ten slotte president van den Hoogen Raad, schreef: “De algemeene beginselen van het bezitrecht” (1869) en “De algemeene beginselen van de leer der rechtsgeldigheid van verbintenissen uit overeenkomst” (in 1890 voltooid), boeken in hun historisch deel sterk verouderd, maar die door hun veel omvattenden opzet, hun methode, het nasporen van de historische lijn van de Romeinen tot heden en het breede onderzoek naar alle zijden van principieele vragen, van beteekenis blijven. |
53
Setelahrangkaian sariaria yangtersebutdi atas maka dapat dikemukakannama dua orang yaituP.R.FeithdanS.J. Hingst. Feithmenulis karanganmengenai pasal1354B.W.,5yang dapat mempengaruhi jurisprudensi. Hingstdalam tulisannya menunjukan pengarahan baru dalamberbagai bidang yang sering diteriantarkan, misalnya sekitar hukum yang mengatur pembentukan perkumpulan(“vereni- gingsrecht”). Baik Feithmuupun Hingsttermasuk golongan sarjana yang lebihmuda dari yang disinggung di atas. |
53
Naast, maar na hen zouden nog genoemd kunnen worden P.R. Feith — wiens opstel over art. 1354 de jurisprudentie over dit wetsartikel deed omkeeren — en S.J. Hingst, die op menig door de meesten verwaarloosd gebied, ik denk b.v. aan het vereenigingsrecht, nieuwe wegen wees. Beiden waren iets jongere tijdgenooten der vorigen. |
54
Pandangan Hamakermengenai: hukum dan masyarakat bolehsaja ditolak,akan tetapi harus diakui bahwa ia - sebagaimana juga ternyatadari berbagaikarangannyayangmemuat hal-hal fundamental - telah membuka jendela dalam sebuah gedung berudara apek, yang mengibaratkan ilmu-hukum: dengan demikian maka terlihatlah hal-hal baru yang sebelumnya belumdikenal.Sebagai pemikir yangtajamtanpa banyak tandingannya, di mana-mana digedung yang kokohitu ia menemui banyak keretakan; ia menemuiberbagaitanggapan yangoleh logika tidakdapatdibenarkan, sedangkan tanggapan pagina-41itu berasalturun-temurun darigenerasi terdahulu. Dalam ilmu hukum ia membuat sentuhan, sentuhan mana sampai sekarang masih terasa. Ia terutama merupakan spirit yang membawa kehidupan dan aktivitas pada golongan sarjana. Banyak yang iacetuskan dan kemukakan di kemudian hari ditolak orang akan tetapi dari semuanya itu selalu ada bekasnya.Yang lama ternyata tidak dapatdipertahankan dan perlu dirubahdengan yang baru. Perubahan itu tidak senantiasa sesuai dengan kehendak Hamaker, tapi bagaimanapun juga perubahan terjadi berkat karyanya. |
54
Men kan zijn beschouwingen over recht en maatschappij ten eenenmale verwerpelijk vinden, toch moet men erkennen, dat hij òòk in zijn de fundamenten rakende opstellen — gelijk ik het vroeger uitdrukte32 — “in het wat duffe huis der rechtwetenschap van zijnpagina-246 tijd — waar de wetenschap tot wetgeleerdheid was verschrompeld, een raam openwierp, nieuwe gezichten deed zien, waarvan men geen voorstelling had”. Scherp denker als weinigen, ontdekte hij overal in het schijnbaar goed gevoegde gebouw van het recht breuken en scheuren, vond hij voortdurend logische fouten in van geslacht op geslacht overgeleverde redeneeringen. In de rechtswetenschap heeft hij een stoot gegeven, die nog niet heeft uitgewerkt. Hij was vooral een levenwekkende geest. Veel van wat hij betoogde is later verworpen — doch niet dan nadat het toch zijn werk had gedaan. Het oude bleek onhoudbaar, het werd door iets anders vervangen, niet altijd precies als Hamaker wilde, maar toch dank zij zijn arbeid.33 |
55
Hamakerdalam ilmu hukum menempatiposisi antara para komentator dan golongan aliran baru. Barisan komentator ia tinggalkan sedangkan pada aliran baru ia menanamkan pengaruhnya. Aliran baru ini mulai muncul sekitar tahun 1880. Ringkasan dari apa yang ingin dicapai oleh aliran baru ini adalah sebagai berikut. Kalaudulu orang berpijak kepada “wet” semata-mata, maka sekarang harus diupayakan memusatkan perhatian pada praktek pengambilankeputusan oleh hakim; mulai sekarang harus diusahakan bukan lagi penelitian teks yang dimuat dalam “wet”, melainkan penelitian dari cara pelaksanaan hukum dalam masyarakat; yang harus didampakkan bukan lagi keputusan hakim yang logis dan dapat dipertanggung-jawabkan, melainkan keputusan hakim. yang sesuai dengan perasaan “intuitie”. Yang jadipokok utamabukan lagi “wet” semata-mata, melainkan realisasinya, juga bukan lagi hanya pengetahuan belaka, melainkan perkembangannya dengan disertai perencanaan. Yang baru diuraikan ini merupakan ciri dari generasi sarjana hukum yangmulaitampil. |
55
Hamaker staat tusschen de commentatoren, van wie hij zich afwendde en den nieuwen tijd in de rechtswetenschap, waarop hij zijn invloed deed gelden. Het was de school, die omstreeks 1880 opkwam. pagina-242Van de wet naar de rechtspraak — van de ontleding van den tekst naar de bestudeering van rechtsleven en rechtspraktijk — van de logisch sluitende uitspraak naar de intuïtief aanvaarde beslissing, zoo zou men haar voornaamste streven kunnen samenvatten. Niet de wet op zich zelf als doel, maar haar verwerkelijking, niet alleen maar kennis, maar vooral ontwikkeling en verder bouwen haar program. Dit is het kenmerk van heel een juristengeneratie. |
56
Di mana puntidak terdapat pagina-42kaitan yang begitu erat antara yang baru dan yang lama, selain daripada yang ditemukan dalam ilmu-hukum.Gagasan untuk memutuskan kontinuitas sama sekali tidak ada, akan tetapi mereka meresapi suatu keinginan yang berbeda daripada keinginan orang terdahulu. “Onrechtmatig” (melawan hukum) oleh aliran baru diartikan bukan semata-mata bertentangandengan undang-undang selanjutnya dalam hukum perjanjian maka “billijkheid” (keadilan) dan “goede trouw” (itikad baik) menduduki tempat yang utama. |
56
Nergens sluit het nieuwe zoo nauw aan bij het oude als in de rechtswetenschap, van verbreken der continuïteit was geen sprake, maar toch: men voelde iets anders te willen dan de voorgangers. “Onrechtmatig” is naar de voorstelling der school niet alleen wat met de wet strijdt —in het contractenrecht krijgt de billijkheid, de goede trouw, de allereerste plaats. |
57
Moltzermembuat disertasi dalam tahun 1878 mengenai “beding ten behoeve van derden” (persyaratan untuk kepentinganpihak ketiga) yang merupakankarya yangsampai sekarang tidak mungkin terlalaikan olehsiapa pun yanginginmemperdalam pengetahuannya dalam bidang hukum-perikatan. Karyanya dikemudianhari dilihat dari segimutunya tidak seimbangdengan pengharapan yang ditimbulkan oleh diserta- sinya. Mungkin kesehatannya merupakan sebab ia tidak mampuh berkarya setekun itu.Akan tetapidi bidang lain ia berhasil membuatpendobrakan; karangannya berjudul “Landbouw en kapitaalbelegging” (“Pertanian,daninvestasi uang”) adalah suatu buktibahwa bentuk-bentuk hukum darimasa yang lampau masih dapat digunakan dalam menyusun hukum baru.Dapat diragukanapakah “erfpacht”(hak usaha), tanpa karya Moltzer, akanmencapai kedudukan yang ditempatinya pagina-43sekarang,dengancatatan, bahwa peranan “erfpacht” dalam praktek hukum untuk sebagian besar tidak terjadi di bidang, sebagaimana yang dimaksudkan oleh Moltzer. Padawaktu sekarang masih terdapatbanyak orang yang mengharapkan peranannya di bidang yang dimaksudkan Moltzeritu; “erfpacht” diramalkan mereka akan mengalami masa depan sebagaimana yang diinginkan. |
57
Moltzer’s proefschrift over het beding ten behoeve van derden (1878) is thans nog een werk, waaraan niemand, die verbintenissenrecht wat dieper wil bezien, kan voorbijgaan. Zijn later werk vervulde niet geheel de belofte, die er in lag. Wellicht was zijn zwakke gezondheid oorzaak, dat hij niet meer doorzette. Toch heeft hij op menig gebied, b.v. in de causa, baanbrekend werk verricht, is zijn “Landbouw en kapitaalbelegging” (1892) bewijs, dat de oude rechtsvormen kunnen worden gebruikt bij het opbouwen van nieuw recht. Het mag betwijfeld worden of de erfpacht, zonder Moltzer’s boek, de plaats zou hebben in het rechtsleven, die zij thans heeft, al ligt dat dan ook wel grootendeels op ander gebied dan waaraan Moltzerpagina-243 dacht. En nog altijd zijn er velen, die haar ook daar een toekomst toeschrijven. |
58
Bilamana Moltzerterpikat pada hubungan-hubungan.dalam bidang Agraria, lain halnya dengan Drucker. Druckermencari hukum baru yang perlu untuk mengatur hubungan antara “arbeider” (buruh) dan “werkgever” (majikan). Perasaan Druckerlebih tergerak daripada yang lain dalammenghadapi gejala ketimpanganperikehidupan dalam masyarakat; ia dipengaruhi oleh “arbeidersbeweging” (gerakan buruh) yang baru muncul; ia melihatbahwa membentuk hukum baruadalah tugas sarjana hukum; dengan dibekali pengetahuan mengenai bentuk-bentuk hukum yang lama, hukum barumana harus ditujukan ke arahpembentukan susunan masyarakat yang berlainan. |
58
Waren het de agrarische verhoudingen, die Moltzer’s liefde hadden, Drucker zocht naar het nieuwe recht tusschen arbeider en werkgever. Sterker dan een der anderen was hij door de maatschappelijke misstanden gegrepen, onderging hij den invloed der opkomende arbeidersbeweging; hij zag, dat het de taak van den rechtsgeleerde was, met zijn weten in de hem door de traditie geschonden vormen een nieuw recht te scheppen, een recht, dat moest leiden tot een andere samenleving. De wet op de arbeidsovereenkomst op blz. 233/238 genoemd, is in hoofdzaak zijn werk. Het oorspronkelijk Ontwerp was van hem afkomstig — bij de behandeling in de Tweede Kamer nam hij als voorzitter der commissie van rapporteurs de leiding. Zijn wetenschappelijk werk heeft onder zijn Kamerlidmaatschap geleden, tot iets groots kwam het niet, het bleef al te zeer detailwerk. Dit lag ook meer in zijn aard. Toch moeten hier zijn opstellen over de ingebrekestelling worden genoemd (1909/10), waardoor hij voor het eerst de jurisprudentie op een bepaald gebied systematiseerde; voor reeksen van uitspraken wees hij de leidende gedachte aan. Waren zij het al niet geheel — zij werden het door zijn geschrift.pagina-248 |
59
Di atas telah diterangkan, bahwadi antara penganut aliran pagina-44baru mungkin saja terdapat perbedaan.Memang perbedaan itu ternyata ada; halini akan jelas,bila diperhatikan sikap Houwingyang berlainan daripada sikap Druckeryang diambil terhadap praktekpengambilan keputusan oleh para hakim. Pada Houwingtidak terdapat upaya untuk menyusunsemua. datayangterkumpuldalam kerangka yangsistematis. Olehnya dipentingkan mencari kaitan antara berbagai masalah,selanjutnya menunjukan adanya tandayang mempersatukan berbagai masalah yang kelihatannya berbeda. Seperti Moltzer, akantetapi berbeda dengan DruckerdanMolengraaff, Houwingmerasa tertarikuntuk melaksanakan penelitian secara historis. Dalammelakukan penelaahanarah sejarah ini, ia tidak banyak berbedadari Coninck-Liefstingdan van Bemmelen. Dalam pada itu tujuan Houwing- seperti jugadari semua kawanseangkatannya - adalah penghapusan formalisme, tidak tunduk pada yang ditemukan dalamteks, dengan singkat mencarihasil yang memuaskan.Dia juga menarik perhatian orang, karena berhasil membuat disertasi yang gemilang, dengan judul: “Dwaling bijovereenkomsten”6(tahun 1888).Mengenai karya yang lainnya dapat disebut karangannya ‘tentang “overmacht”(keadaan memaksa); yang ternyata merupakan fundament bagiberbagai keputusan pengadilan selama Perang Dunia I.Penelaahannya mengenai “billijkheid”dan “gewoonte”(kebiasaan) merupakan contoh klasik dari karangan juridis yang terbaik; dernikianhalnya juga dengan karangan mengenai pasal 1302 B.W. (pasal 1266B.W. Indonesia). |
59
Ik zeide, dat er verschil is tusschen deze figuren; het is duidelijk als men ziet, hoe pagina-190anders Houwing de rechtspraak behandelt dan Drucker. Bij hem geen systematiseering der massa gegevens, maar het zoeken naar een verband tusschen enkele, het aanwijzen van een eenheid in schijnbaar uit elkaar liggende vragen. Als Moltzer voelde Houwing — in tegenstelling met Drucker en Molengraaff — zich tot historisch onderzoek aangetrokken, zocht hij — en in zooverre staan deze beiden niet ver van Coninck Liefsting en van Bemmelen — naar de historische lijn. Doch zijn doel was als dat van zijn tijdgenooten: verbreken van formalisme, niet buigen voor teksten — het zoeken naar een bevredigend resultaat. Ook hij trok dadelijk de aandacht door een meesterlijke dissertatie34, zijn overmacht-stukken van 1905 zijn het fundament van de overmacht-rechtspraak uit den tijd van den oorlog geworden, zijn beschouwing over billijkheid en gewoonte, over art. 1302 B.W., klassieke voorbeelden van juridische essays van de allerbeste soort.35pagina-244 |
60
Akhirnya sepak terjang Molengraaffmasih perlu dibahas. Jasa yang sebenarnya berada di luar “burgerlijk recht”, yaitu dalam bidang “handelsrecht” (hukum dagang). Dalam bidangini ia menciptakan sesuatu yang tidakada orang lain yangmampumelaksanakannya. KaryaMolengraaffmempunyaijangkauan yang sangat luas, baik dilihat dari segi ilmiah maupundari segi legislatif. Mengingat garis pemisah pagina-45antara hukum dagang danbidang hukumyang secara tradisi disebut hukum perdatatidakmungkin ditarik dengan tuntas, maka pendapatnya yangselalu jelas danterangmengenai setiap masalah hukum dagang, berpengaruh dan meresap ke dalam hukum perdata.Pandangannya yang baru mengenai “wissel”, tidak saja berarti untuk “toonder papier”, melainkan juga untuk pembahasan “verbintenis” (perikatan) pada umumnya dan pada ajaran sekitar pasal 2014 B.W.7 |
60
Eindelijk Molengraaff Zijn eigenlijke verdiensten liggen buiten het burgerlijk recht op het gebied van het handelsrecht. Daar schiep hij, wat van geen der anderen gezegd kan worden, werk van langen adem, wetenschappelijk en legislatief. Doch het verband van het handelsrecht met wat naar traditie burgerlijk recht heet, is zóó nauw, de grens, naar hij zelf aantoonde, zóó willekeurig, dat zijn altijd helder en klaar woord in haast iedere vraag van handelsrecht, zijn vernieuwing, mag men zeggen, van de wetenschap van dat recht eerst, van de wet zelf later, ook op het burgerlijk recht sterk inwerkte. Zijn nieuwe wissel-beschouwing b.v. was van beteekenis, niet alleen voor het toonderpapier, maar voor de opvatting van de verbintenis in het algemeen. Zij deed haar invloed tot in de leer van art. 2014 B.W. gelden. Trouwens ook het burgerlijk recht in engeren zin had zijn aandacht — is de nieuwe leer van art. 1401 B.W. denkbaar zonder Molengraaff’s invloed? Nuchter was hij — en dat waren Drucker en Houwing ook — direct op de zaak af, sober, helder — doch dat alles moest dienen om een beter, dat is niet wetsgetrouwer, maar bevredigender, recht te krijgen.pagina-249 |
61
Di sampingmereka yang disebut di atas,terdapat sarjana lain yang juga sudah meninggal dunia.Mengenai para sarjanaini tidak akan dibicarakan di sini, demikian pula mengenai mereka yang masih hidup. |
61
Naast deze stonden anderen. Wij noemen niet meerdere namen en zwijgen over levenden. |
62
Paragrapterakhirini membahas sejarah ilmu hukum dan sejarah tentang pengambilan putusan oleh pengadilan (‘‘rechtspraak”). Sejarah mengenai bidang terakhir inimasih harus disusun. Mengenai sejarah “rechtspraak”kekurangan akan data adalah lebih besar daripada yang berkenaan dengan ilmu hukum;menyentuh hal-hal yangterpenting saja akan tidak mungkin. Dari karya yang menelaahnya,hanya dapatdisebut karangan Fockema Andreaeyangmenelit metode yangdipergunakan oleh ”Hoge Raad “ dalam periode 1893-1903: J.P. Fockema Andreaedalam disertasi di Leiden (tahun 1904) meneliti metode penafsiran yang dipakai oleh Hoge Raad itu. Hanya bilamana penelaahan yang serupa sudah dihasilkan mengenai periode sebelumnya dan sesudahnya,baru bisa disusun sejarah “rechtspraak”;penelaahan itu harus mencakup gambaran tentang perbandingan di antara keputusan yang telah- diambil, harus pula menunjukkan arah perkembangan dan harus juga memuat penelitian mengenai hubungan antara kehidupan dalam masyarakat dengan “rechtspraak” dengan ilmu hukum. |
62
Deze paragraaf behandelt de geschiedenis van wetenschap en rechtspraak. Zij moet echter, wat de laatste betreft, geheel program blijven. Voor de geschiedenis der rechtspraak meer nog dan voorpagina-245die der wetenschap ontbreken de gegevens. Zelfs aanstippen van het belangrijkste is hier niet mogelijk. Van allen arbeid, die hier moet geschieden, hebben we alleen maar het op blz. 52 53 39geciteerde boek van Fockema Andreae over de methode van den H.R. van 1893—1903 Eerst indien over vroegere en latere tijden soortgelijke beschrijvingen zijn verschenen, vergelijkingen zijn gemaakt en lijnen van ontwikkeling aangegeven, kan een geschiedenis der rechtspraak mogelijk zijn — om nog te zwijgen van de noodzakelijkheid het verband tusschen maatschappelijk leven en rechtspraak, tusschen deze en de wetenschap, te onderzoeken. |
63
Di bawah ini hanya akan disajikan perkembangan praktek pengambilan keputusan oleh “Hoge Raad”. |
63
Ik bepaal mij hier tot één opmerking. |
64
Dari segi sejarah terlihat, bahwa “rechtspraak”agak lambat dipengaruhi oleh ilmu hukum.KaranganMolengraaffmengenaipasa1 1401 B.W.ditulis dalam tahun 1887,sedangkan “Hoge Raad”, baru dalam tahun 1919menerapkan pandangan sarjana itu dalamkeputusannya. Sikap “Hoge Raad”, yang teliti danberhati-hati ituadaliahwajar. Molengraaff, Houwingdan Druckersenatiasa menitik-beratkan artinya “goede trouw” (itikad baik)dan “billijkheid”untuk hukum-perjanjian; oleh mereka semakinbanyak ditonjolkanpasal 1374 dan 1375B.W.,9sedangkan karangan Houwingmengenai “overmacht” ditulis dalamtahun 1905. Akhirnya baru dalam tahun 1921 diambilserangkaian keputusan, di mana oleh mahkamah tertinggi ini diletakkan arti “goede trouw” bagi hukum-perjanjian, yang selanjutnya diikuti oleh keputusan mengenai “natuurlijke verbintenis”, “misbruik van recht” (penyalahgunaan hukum) dan lain-lain. |
64
Historisch loopt de rechtspraak —het ligt in den aard der zaak — achter de wetenschap aan. Zij moet wel voorzichtig zijn en behoudend. Molengraaff artikel over art. 1401 B.W. is van 1887. Eerst in 1919 aanvaardt de H.R. zijn leer. Houwing, Drucker, wederom Molengraaff, zij hamerden altijd maar weer de beteekenis van goede trouw en billijkheid voor het contractenrecht er in; de artt. 1374 en 1375 B. W. worden steeds meer naar voren geschoven, Houwing’s overmacht-artikelen zijn van 1905. In 1921 eindelijk begint de reeks van arresten waarin de H. R. de beteekenis van de goede trouw in het contractenrecht vastlegt. De uitspraken over de natuurlijke verbintenis, over misbruik van recht en zoo menige andere, die met het woord “ruim” vaag, maar voor ons doel op dit oogenblik duidelijk genoeg worden geteekend, groepeeren er zich omheen. |
65
Catatan akhir1Pasal-pasal 1266, 1365, 1977 BW – Indonesia (Catatan Penterjemah) |
65
Eindnoten1Planiol, t.a.p. n. 38. |